
Memiliki sifat yang jujur tentunya tidak mudah. Ada banyak cobaan maupun tantangan yang harus dilewati untuk jujur. Dengan banyaknya cobaan dan tantangan yang harus dihadapi, begitu menjadi jujur tentunya harus dipertahankan.
Cobaan dan tantangan tidak hanya datang saat ingin menjadi jujur, namun setelahnya akan tetap mendapat cobaan dan tantangan. Dalam menghadapi cobaan dan tantangan tersebut perlu dihadapi dengan berani agar sifat jujur dapat tetap kita miliki. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengingat rasa bersalah yang akan dirasakan jika tidak jujur.
Mengakui kesalahan diri sendiri juga merupakan bentuk kejujuran serta salah satu cara agar kita dapat tetap jujur. Dengan mengakui kesalahan diri, kita juga belajar untuk menerima diri kita dengan apa adanya. Dengan menerima diri sendiri, kita dapat berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Membandingkan diri dengan orang lain terkadang membawa kita pada sifat iri. Iri ini harus dihindari karena dapat membuat bersikap tidak jujur. Kok bisa? Merasa prestasi atau hal lain yang kita miliki tidak sebanding dengan orang lain terkadang membuat kita berkata tidak jujur atau melebih-lebihkan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Katanya, kalau berteman sama orang jualan parfum, kita akan ikut jadi wangi. Hal ini juga berlaku dalam bersikap jujur! Jika memiliki teman atau berada di lingkungan yang jujur, tentu kita akan semakin terdorong untuk selalu jujur.