
Cerita memiliki banyak jenis, salah satunya adalah cerita dengan tokoh hewan atau seringkali disebut cerita fabel. Cerita fabel ini seringkali ditujukan untuk pembaca anak-anak. Cerita dengan tokoh hewan ini bertujuan untuk menunjukkan sifat baik dan buruk manusia. Dalam cerita fabel, hewan yang sering kali digambarkan sebagai tokoh dengan sifat buruk atau antagonis antara lain serigala dan buaya.
Serigala kerap digambarkan sebagai sosok yang suka menipu tokoh lain. Contohnya, tokoh serigala dalam cerita Little Red Riding Hood yang menipu gadis bertudung merah. Tipuan yang dilakukan serigala adalah menyamar menjadi nenek dari gadis bertudung merah dengan tujuan untuk memakan sang gadis. Buaya sering digambarkan sebagai sosok yang rakus, suka menipu dan egois. Contohnya dalam kisah Buaya yang Serakah. Cerita ini mengisahkan buaya yang serakah dan tidak puas dengan yang ia miliki hingga berujung sang buaya mati.
Pada kenyataannya, apa sifat mereka memang seperti itu? Pada alam liar, serigala hidup secara berkelompok. Dalam kelompok ini, anak-anak serigala diurus secara bersama-sama. Tidak hanya itu, anak-anak serigala ini juga dijaga dan diberikan makanan oleh serigala-serigala dewasa dari kelompoknya. Dari sini dapat diketahui bahwa serigala memiliki sifat saling menjaga dan menyayangi sesama kaumnya.
Bagaimana dengan buaya? Hal pertama yang terlintas di kepala kita pastinya sosok yang menyeramkan. Nyatanya, buaya adalah hewan yang setia bahkan hingga pasanganya mati. Ia akan memilih menghabiskan waktunya sendirian tanpa pasangan jika pasangannya mati. Tidak hanya itu, buaya juga selalu melindungi sesamanya, terutama pada pasangan dan anaknya.
Sifat serigala dan buaya dalam cerita ternyata berkebalikan dengan sifat asli mereke di alam liar. Sama halnya saat kita mengetahui atau melihat sesuatu, cobalah untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda atau coba mencari tahu dari pihak lain terlebih dahulu.